Minggu, 02 Oktober 2011

Jambore Ranting 2011

Pelaksanaan Jambore Ranting kecamatan Mandiraja yang tertunda kerena jatuhnya Ramadhan pada bulan Agustus akhirnya dapat terselenggara juga. Dari Musyawarah pramuka menentukan pelaksanaan Jamran 2011 diselenggarakan di desa Kebanaran pada tanggal 29, 30 September dan berakhir pada tanggal 1 Oktober 2011. Pemilihan Desa Kebanaran dilakukan atas berbagai pertimbangan dan survey lokasi oleh Kwaran Mandiraja. Mengingat musim kemarau yang panjang dan kekeringan yang terjadi di berbagai wilayah, maka diadakan berbagai persiapan terutama mengatasi masalah pengairan dan MCK. Pembuatan sumur Bor sengaja dilakukan untuk mensuplai kebutuhan peserta Jamran. Untuk pembuatan WC umum juga dilaksanakan disekitar lokasi bumi perkemahan.

Kontingen SDN 3 Jalatunda memberangkatkan 20 Penggalang Putra dan 24 Penggalang Putri yang terdiri dari siswa kelas V dan kelas VI. Sebagai Ketua Kontingen adalah Kak Sidik, S.Pd, pendamping Regu Edelweys adalah Kak Rubiyah dan pendamping Regu Rajawali adalah Agus Setiyadi.
Beberapa Komite Sekolah dan wali murid turut membantu dalam pemasangan tenda yang dilaksanakan sehari sebelum upacara pembukaan dilaksanakan. Pemilihan gapura dengan tema back to nature dilakukan dengan menggunakan bambu wulung yang divernis, tunas kalapa segar dan beberapa pot bunga yang mepercantik penampilan gapura kontingen SDN 3 Jalatunda. Atap dari kajang juga diharapkan dapat menjadi peneduh pada saat terik matahari. Selain gapura 3 dimensi ini, dibuat juga gazebo di samping tenda putra dan putri.
Upacara pembukaan dilaksanakan pukul 08.00 diikuti oleh seluruh peserta jamran 2011 dan dilanjutkan dengan berbagai kegiatan perlombaan.
Kontingen SDN 3 Jalatunda tidak menggunakan jasa katering dari luar, melainkan mengikutsertakan wali murid yang dengan suka rela membantu memasak menggunakan alat-alat yang sederhana. Pemilihan menggunakan kayu bakar dilakukan untuk mempercepat proses memasak yang menyediakan paling tidak 60 porsi untuk tiap kali makan.
Kagiatan perlombaan yang pertama adalah pionering, yang dilaksanakan oleh tiap kontingen. SDN 3 Jalatunda mengirimkan 6 penggalang putra dan 6 penggalang putri untuk pembuatan jembatan bambu. Waktu utuk menyelesaikan jembatan bambu ini adalah 2 jam mulai pukul 10.00 - 12.00 dan dilanjutkan ishoma.
Persiapan lomba berikutnya adalah gelar ceria. Tiap kontingen mengirimkan 16 penggalang putra dan putri dengan mengunakan kostum non kain. SDN 3 Jalatunda menggunakan koran bekas sebagai bahan dasar rok penggalang putri, dan kantong / karung beras untuk penggalang putra. Sebagai assecorisnya nenggunakan kertas karton bekas yang dibalut dengan kertas emas untuk mempercantik penampilan. Sebagai pelengkap penampilan ditambahkan juga daun-daunan untuk penghias kepala dan rumbai untuk penggalang putra.
Pada Ruas I Kontingen SDN 3 Jalatunda menyampailkan yel-yel serta beberapa lagu diantaranya adalah Gambang Suling, Jaranan, Prau Layar. Penggunaan alat perkusi seperti ember bekas, Jligen minyak, tempurung kelapa, kaleng bekas ternyata tidak kalah menariknya dibanding alat musik yang sesungguhnya. Sebagai pemegang komando / mayoret adalah Dwi Yunita Pertiwi bergerak lincah kesana kemari mengikuti irama musik yang dimainkan. Atraksi yang menarik terjadi di Ruas ke 3 dimana kontingen SDN 3 Jalatunda memilih lagu Anoman Obong disertai pembuatan berbagai konfigurasi seperti anak panah, lingakaran, bulan sabit, segi tiga bahkan membuat piramid dengan salah satu penggalang yaitu Isna Mufidah Hidayati dengan lincahnya berjoged diatas punggung temannya.
Pada malam harinya, kontingen SDN 3 Jalatunda mengikuti acara pentas seni budaya dengan mengirimkan 10 penari putra dan putri, 4 pemain musik dan 2 penyanyi atau sinden. Sebagai penari putra adalah ;
- Kirno
- Miswanto
- Rusiana
- Dedi Prastio
- M Feri Nurzaeni
Penari Putri adalah ;
- Dwi Yunita Pertiwi
- Erli Ermawati
- Isna Mufidah Hidayati
- Alvi Nuraeni
- Eni
Pemain saron adalah Aris Saputra dan Arif Budiman. Pamain Drum dan Kendang adalah Misno dan Ngamikudin. Sinden ; Sinta Dewi Aminati dan Siti.
Pentas seni budaya pada malam itu mengambil tiga lagu berturut-turut, yaitu Dhawet Ayu Banjarnegara, Waru Dhoyong, dan Eling-eling. Sebagai koreografer adalah Kak Rubiyah sekaligus sebagai penata musiknya.

Tim penata rias pada malam itu adalah semua pembina putri yang terdiri dari :
- Kak Rahmawati DK
- Kak Sugiyati
- Kak Sri Kundari
- Kak Rubiyah
dibantu oleh Kak Sarpin, penjaga SDN 3 Jalatunda dan beberapa komite sekolah di dagian properti, mengangkat alat-alat musik yang digunakan.
Pada hari ke dua jam 08.00 dilaksanakan lomba survival. Pemberangkatan survival dilakukan tiap kontingen, berurutan antara regu Putri dan regu Putra.
Rute yang ditempuh untuk survival cukup menantang, karena melewati jalan-jalan setapak yang naik turun, dengan pemandangan yang cukup eksotis.
Pada pos pertama Kontingen SDN 3 Jalatunda mengikuti panjat tebing. Regu Rajawali terlebih dahulu naik satu persatu ke atas tebing disusul oleh regu Edelweys. Panjat tebing bukanlah hal yang baru atau ditakutkan oleh mereka, karena pada dasarnya mereka tinggal di tempat yang struktur tanahnya terdiri dari tebing-tebing yang cukup terjal sehingga pada pos ini dapat dilalui dengan mudahnya,
Perjalanan dilanjutkan pada pos ke dua, yaitu pos PBB. Pada pos ini mereka melakukan gerakan dasar PBB dengan menggunakan tongkat. Lagi-lagi regu Rajawali tampil terlebih dahulu, sedang regu Edelweys menunggu sambil beristirahat. Setelah mereka semua melaksanakan tugas di pos ke dua ini, mereka segera melanjutkan perjalanan kembali ke pos berikutnya.
Pos ke tiga jaraknya lumayan jauh juga. Disini mereka bersama-sama mengucapkan yelyel yang sudah mereka hafalkan. Sayang sekali, mungkin karena kecapean mereka tidak dapat tampil dengan maksimal.
Mereka tidak hanya melewati jalan-jalan setapak, tetapi juga melewati jalan raya menyusuri desa Kebanaran.
Pada pos yang ke empat. tugas mereka adalah survival dengan memasak mie instan. Tujuan mereka memasak diantaranya supaya mereka dapat bertahan hidup di berbadai tempat ataupun keadaan. Mereka memasak menggunakan kompor lapangan, dengan bahan bakar padat atan paravin. mereka hanya memasak sebungkus mie instan dan dimakan bersama-sama oleh semua anggora regunya.
Pos yang ke lima adalah memecahkan sandi kotak. Mereka membaca sandi kotak yang terpasang di dinding-dinding rumah penduduk dan menjawab pertanyaan yang terdapat pada sandi kotak tersebut. Tugas inipun dapat dilewati dengan cepat.
Pos yang terakhir adalah pesan berantai. Kemampuan indra mendengar sangat diperlukan dalam tusas ini disamping ingatan yang cukup kuat. Kalimat yang disampaikan dalam pesan berantai ini menurut mereka cukup sulit karena menggunakan kata-kata yang hampir mirip satu sama lainnya, dan kalimatnyapun cukup panjang. Kalimat yang dijadikan pesan bagi kontingen SDN 3 Jalatunda adalah "Pagi-pagi buta Vita beli pita di toko Sita". Kalimat ini sampai akhir ternyata berubah sangat jauh, dan ini dijadikan bahan tertawaan menuju ke tenda dengan saling mencari kambing hitam.
Pada pukul 15.00 diselenggarakan LCC, dengan masing-masing kontingen mengirimkan 3 penggalang putra dan putri. Sayang SDN 3 Jalatunda gugur pada babak penyisihan.
Lomba hasta karyapun dilaksanakan hamip beriringan dengan lomba LCC. Tiap kontingen mengirimkan 3 penggalang putra dan 3 penggalang putri. SDN 3 Jalatunda memilih membuat tas dari bahan dasar kardus bekas dengan dibalut pelepah batang pisang yang dikeringkan. Pemilihan bahan ini dilakukan karena banyaknya bahan-bahan disekitar tempat tinggal mereka yang belum dimanfaatkan. kerja sama tim ini sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sempurna. Akhirnya merekapun dapat menyelesaikan tugasnya sesuai dengan batas waktu yang diberikan, yaitu dua jam.
Pada hari yang ke 3 dilaksanakan Bhakti Sosial, dan dilanjutkan upacara penutupan dengan pembina upacara Kak Widodo, Kepala UPT Dindikpora Kec. Mandiraja.
Selesai upacara dilanjutkan pengumuman-pengumuman disusul pembagian hadiah bagi para juara. tampak pada gambar diatas, Ketua Panitia Jambore Ranting Kec. Mandiraja Kak Waslim memberikan hadiah kepada wakil kontingen SDN 3 Jalatunda sebagai Juara I kategori hasta karya.
Hasil akhir dalam Jamran 2011 sebagai tergiat I adalah kontingen SDN 1 Mandiraja Wetan, disusul SDN 3 Purwasaba, SDN 3 Jalatunda, SDN 3 Mandiraja Wetan dan MI Kebanaran sebagai tergiat ke 3. Ada 3 nilai yang sama untuk tergiat ke 3 sehingga panitiapun memutuskan 3 kontingen itu sebagai Tergiat ke 3. Sampai jumpa pada Jambore Ranting 2013.
"SALAM PRAMUKA!!!!!!!!!!"



3 komentar:

  1. Aslamungalaekum wr wb. Nama saya juli Anto saya lulusan thn 2003/2004 sekelas dengan novi mau tanya ibu/bapak guru foto foto thn 2003 masih ada apa tidak yah coba masukan ke blogger terimakasih

    BalasHapus