SD Negeri Jalatunda Tiga
Memberikan Pendidikan Terbaik Bagi Anak-anak Pinggiran
Selasa, 19 Juni 2012
Pasar Murah
Kementrian BUMN bekarja sama dengan PT ASKES mengadakan pasar murah di Kabupaten Banjarnnegara. Dua desa yang terpilih adalah desa yang termasuk kategori miskin, yaitu desa Jalatunda dan desa Glempang yang keduanya masuk ke dalam wilayah kecamatan Mandiraja. Desa jalatunda dengan jumlah KK 1.525 mendapatkan paket sembako sebanyak 1.500 buah yang masing-masing paket terdiri dari 10 kg beras, 1 kg gula pasir dan 1 liter minyak goreng. Paket yang dipasar diperkirakan seharga Rp.100.000,00 dijual dengan harga Rp.30.000,00.
Adapun paket sembako ini dapat diperoleh dengan cara menukarkan kupon yang diterima oleh masing-masing KK terutama golongan menengah ke bawah.
Kegiatan pasar murah ini dilaksanakan di halaman Kelurahan Jalatunda, pada hari Senin, 18 Juni 2012 mulai pukul 06.00 WIB.
Berbagai petugas yang terlibat didalamnya antara lain dari PT. Askes Purwokerto, Semarang, Banjarnegara, dan didukung oleh barbagai pihak yang lain, seperti Dinas Kesehatan, Polsek Mandiraja, Koramil Mandiraja, dan Muspika kec. Mandiraja, juga perangkat Desa Jalatunda dan beserta Hansipnya.
Warga Jalatunda disediakan tempat duduk yang cukup nyaman selama mereka mengantri giliran tulkar kupon tersebut. Antrianpun dapat berjalan dengan tertib dengan bantuan petugas dari kepolisian, Tentara, serta Hansip.
Tempat penukaran kupon ada lima meja, menyesuaikan dengan jumlah Kadus yang ada di Desa Jalatunda. yang masing-masing stand terdiri dari tiga orang, salah satu mencatat, satunya menerima uang pembayaran, dan yang lainnya memberikan paket sembako tersebut.
Kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan semua peket terjual habis pada pukul 11.30 WIB.
Adanya Pasar Murah ini sangatlah membantu masyarakat desa Jalatunda yang mayoritas penduduknya masih makan nasi oyek yang terbuat dari singkong.
Harapan masyarakat pasar murah ini tidak hanya sekali, tapi hendaknya dilaksanakan sesering mungkin.
Rabu, 30 Mei 2012
Refreshing Setelah UN
Para pengawas UN sedang diberi pengarahan oleh kepala SDN 3 Jalatunda |
Suasana saat siswa SDN 3 Jalatunda sedang mengikuti Ujian Nasional. |
Bersantai setelah mengikuti UN...... Nampang dulu..... sebelum naik ke Pancuran 7 Baturaden. |
Berpose bersama Ibu Guru............ Asyeeekkk................... |
Tungguin aku dong.................!!!! Wah........ ketinggalan sama teman-teman yang lain !!!!! |
Lihat ikan dulu ah.........!!!!! Kapan nggorengnya........????? |
Ujian Nasional telah berjalan lancar. Kegiatan ini diikuti oleh 40 peserta UN, 22 siswa putri dan 18 siswa putra. Pengawasan UN dilakukan secara silang oleh guru di dalam wilayah kecamatan Mandiraja.
Pada tanggal 22 Mei 2012, untuk melepas penat setelah selesai ujian siswa kelas 6, bersama beberapa dewan guru melaksanakan kegiatan rekreasi ke Obyek wisata Baturaden, Dreamland di Pancasan, dan Ke taman Aquarium Purbayasa di Purbalingga. Kegiaran ini didanai oleh Kas Kelas yang mereka kumpulkan selama berada di kelas 6. Sayang, ada 2 siswa kel;as 6 yang tidak bisa mengikuti acara ini karena sesuatu hal.
Sabtu, 10 Desember 2011
Foto Suran Igir Tempayak
Sejak pagi hari penduduk desa Jalatunda dan sekitarnya telah berdatangan ke Igir tempayak, sambil menjinjing bakul berisi tumpeng lengkap dengan lauk-pauknya untuk melakukan acara ritual "chaos dhahar" di Igir Tempayak.
Bagi yang mempunyai hajat akan melakukan permohonan dalam sebuah ruangan, didampingi oleh sang juru Kunci Bapak Miran Miharjo dengan membawa sesaji berupa sepasang kembang kanthil, kembang telon, pisang raja dan pisang ambon masing-masing sejodho, serta sebutir telur.
Mereka memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa, melalui perantara mbah Igir tempayak atau mbah Dual Payal. Apabila permohonan mereka berhasil dikabulkan, maka mereka akan datang kembali dengan membawa Tumpeng yang akan dimakan bersama keluarganya di igir tempayak.
Gambar sepasang patung yang berada di depan pintu masuk ruangan tempat persembahan.
Bapak Miran Miharjo, seorang pensiunan Mandor Perhutani yang sekarang mendapatkan wahyu sebagai sang Juru Kunci, menggantikan orang tuanya sedang diwawancarai oleh beberapa wartawan dari media cetak maupun elektronik.
Tumpeng yang telah tiba akan dibongkar setelah acara pembakaran dupa dan doa bersama. Sejumlah 554 tumpeng terkumpul di Igir Tempayak.
Ratusan warga yang datang ke Igir Tempayak tidak hanya berasal dari desa Jalatunda dan sekitarnya, melainkan juga datang dari berbagai daerah lainnya, seperti Wonosobo, Kebumen, Cilacap, Banyumas.
Bapak Camat yang baru, Bpk Joy Setiawan juga hadir dalam acara tersebut bersama Kepala UPT Dindikpora Kec. Mandiraja, Kapolsek Mandiraja didampingi beberapa pejabat yang lain.
Warga dengan sabar menunggu puncak acara Suran di Igir tempayak.
Keramaian ini juga dimanfaatkan oleh beberapa pedagang untung meraup keuntungan.
Saat doa bersama berlangsung.
Inilah nasi tumpeng yang berisi ingkung ayam, yang akan mereka santap bersama sebagai rasa syukur karena permohonan mereka telah dikabulkan, terutama permohonan telah diberi keselamatan.
Mereka mencari tempat sendiri-sendiri saat makan tumpeng bersama, sampai berada di kebun singkong.
Semua bergembira dapat makan bersama, dan berharap mereka akan terhindar dari bencana, tidak ada halangan apapun, seta mendapatkan berkah yang murah.
Jumat, 09 Desember 2011
Pelaksanaan UAS yang Memprihatinkan
Pasca longsor yang menimpa ruang kelas VI SDN 3 Jalatunda, otomatis siswa tidak bisa menempati ruangan kelas VI tersebut. Sebagai gantinya mereka dengan sukarela bekerja sama membersihkan gudang yang akan dijadikan sebagai ruangan sementara, menggantikan ruang kelas mereka yang rusak.
Gudang yang akan mereka tempati berukuran 5x7 meter. Sementara jumlah siswa kelas VI adalah 40 siswa, sehingga dengan sangat terpaksa mereka berdesak-desakan dalam melaksanakan pembelajaran.
Pelaksanaan Ulangan Akhir Semester tertulis dimulai tanggal 5 Desember 2011.Dari keterangan beberapa siswa menyatakan bahwa mereka kurang bisa berkonsentrasi dalam melaksanakan UAS karena harus berdesak-desakan.
Sabtu, 03 Desember 2011
Tinggal Kenangan.................
Hujan deras yang terjadi Jumat sore telah nengakibatkan tuntuhnya bangunan Ruang kelas VI SDN 3 Jalatunda. Hal yang telah diprediksi sebelumnya akhirnya terjadi juga. Kondisi bangunan yang telah retak, diserai turunnya pemukaan lantai akibat longsor yang terjadilah yang memicu ambruknya ruang kelas tersebut.
Pukul empat sore beberapa warga sekitar SDN 3 Jalatunda dan para pekerja yang sedang membangun mushala sekolah berkumpul di teras SDN 3 Jalatunda sambil menunggu hujan reda. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh disebelah timur (dari arah Ruang kelas VI)
Ternyata suara itu berasal dari robohnya ruang kelas yang telah retak sebelumnya. Ruang kelas ini akhirnya rata dengan tanah, disertai hancurnya pondasi bangunan.
Jumat, 02 Desember 2011
Kegitan UAS Praktik
Ulangan Akhir Semester 1 tahun pelajaran 2011/2012 mulai dilaksanakan. Diawali dengan Ulangan Praktik mulai tanggal 28 Nopember 2011 meliputi mata pelajaran Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam, Pendidikan Agama Islam, Penjaskes, Kertangkes, serta Muatan Lokal ; Bahasa Jawa, Tata Boga, serta Bahasa Inggris.
Kegiatan Ulangan Praktik Muatan Lokal Kabupaten (tata boga) kelas V memilih membuat "Putu Ayu"
Kue putu ayu dipilih karena proses pembuatannya yang relatif mudah, cepat serta menggunakan alat-alat sederhana dan dapat dipraktikan di rumah masing-masing siswa.
Pengadukan adonan dilakukan menggunakan alat pengocok telur manual, dengan komposisi masing- masing kelompok menggunakan 1/2kg tepung terigu, 1/2kg gula pasir, 1 gelas santan, 1 sendok kecil ovalet/TBM serta 4 butir telor.
Masing-masing kelompok bekerja sama untuk mengaduk adonan dan mempersiapkan cetakan serta alat untuk mengukus, sehingga kegiatan ini cepat selesai.
Praktik pembuatan Putu Ayu ini diharapkan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada acara-acara khusus seperti arisan dan perjamuan di resepsi perkawinan, dll.
Kegiatan Ulangan Praktik Muatan Lokal Kabupaten (tata boga) kelas V memilih membuat "Putu Ayu"
Kue putu ayu dipilih karena proses pembuatannya yang relatif mudah, cepat serta menggunakan alat-alat sederhana dan dapat dipraktikan di rumah masing-masing siswa.
Pengadukan adonan dilakukan menggunakan alat pengocok telur manual, dengan komposisi masing- masing kelompok menggunakan 1/2kg tepung terigu, 1/2kg gula pasir, 1 gelas santan, 1 sendok kecil ovalet/TBM serta 4 butir telor.
Masing-masing kelompok bekerja sama untuk mengaduk adonan dan mempersiapkan cetakan serta alat untuk mengukus, sehingga kegiatan ini cepat selesai.
Praktik pembuatan Putu Ayu ini diharapkan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada acara-acara khusus seperti arisan dan perjamuan di resepsi perkawinan, dll.
Rabu, 23 November 2011
Senin, 21 November 2011
Menghitung Hari
Musim hujan yang mulai turun telah menggetarkan bumi Jalatunda. Kekeringan yang terjadi selama berbulan-bulan hilang sudah. Kondisi tanah yang labil kurang menguntungkan sebagian masyarakat Jalatunda. Longgsor menunggu di depan mata................
Seperti yang terjadi di SDN 3 Jalatunda, Kondisi tanah yang labil mengakibatkan sebuah bangunan RKB alokasi dana DAK 2009 terancam roboh.
Seperti yang terjadi di SDN 3 Jalatunda, Kondisi tanah yang labil mengakibatkan sebuah bangunan RKB alokasi dana DAK 2009 terancam roboh.
Keretakan pondasi dan dinding kelas telah terjadi beberapa bulan yang lalu. Kondisi ini diperparah oleh turunnya hujan beberapa hari yang lalu.
Langganan:
Postingan (Atom)